Khecap Airbrush

Khecap Airbrush

Senin, 29 Juni 2015

konsep dasar perancangan buku tutorial

Airbrush dikenal karena tekniknya yang unik dengan tekanan udara atau semprotan. Para penikmat airbrush umumnya adalah masyarakat yang menyukai artistik dalam sebuah karya. Airbrush di Indonesia sudah sangat digemari dan sudah menjadi alat menggambar. Mulai dari kertas, rolling door, kain, motor, mobil, helm, dinding, hingga tubuh manusia dapat dirambah melalui teknik airbrush (Body Painting). Pada prinsipnya airbrush ini sama dengan melukis. Teknik dalam pengerjaannya yang membedakan. Semua bertujuan untuk mendapatkan hasil karya seni yang indah. Untuk itu, airbrush bisa menjadi sebuah teknik melukis yang dapat dinikmati golongan masyarakat manapun.
Terbentuknya airbrush sendiri karena perkembangan seni grafis modern di Indonesia. Teknik airbrush mampu menjadikan sebuah peluang usaha atau bisnis yang menjanjikan, antara sesama pelaku airbrush yang memberikan pengalamannya dan mendorong pertumbuhan perekonomian di Indonesia melalui industri kreatif.
Faktor tersebut dapat diwujudkan melalui adanya komunitas pencinta airbrush di Indonesia, terutama kota besar yang memiliki beragam ras, suku dan adat masyarakat yang berbeda menyatu pada Komunitas Airbrush Indonesia. Dengan demikian konsep dasar perancangan buku tutorial airbrush sebagai peluang usaha menggunakan ilustrasi foto. Foto tersebut diharapkan mampu memberikan kemudahan untuk memahami isi buku yang peneliti rancang dan menggunakan elemen desain berupa bentuk bendera Amerika Serikat agar mempunyai nilai khusus karena asal mula ditemukan airbrush


Selain itu untuk segmentasi, targeting dan positioning disesuaikan dengan tepat berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan. Dari uraian tersebut, maka konsep dasar perancangan buku tutorial airbrush sebagai peluang usaha dalam bidang industri kreatif memiliki segmentasi, targeting dan positioning masyarakat yang dituju sebagai sasaran distribusi dan penjualan buku yang peneliti rancang sebagai berikut:
1.   Segmentasi
a.    Segmentasi Geografis
         Segmentasi perancangan buku tutorial airbrush adalah daerah Jabodetabek. Daerah tersebut merupakan kota besar yang ikut berperan dalam perkembangan suatu peluang usaha dalam bidang industri kreatif melalui teknik airbrush di Indonesia.
         Kota tersebut juga memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat dibandingkan kota-kota lain di Indonesia terutama di bidang bisnis dan industri kreatif. Media untuk airbrush pun sangat beragam tidak hanya otomotif saja melainkan kertas, kanvas, kain, rolling door, dinding, hingga tubuh manusia pun dapat di rambah dengan teknik airbush.
b.   Segmentasi Demografis
         Penelitai melakukan segmentasi dalam perancangan buku tutorial airbrush sebagai peluang usaha dalam bidang industri kreatif ini kepada para pelajar sekolah menengah kejuruan SMK industri kreatif, dan mahasiswa kejuruan seni rupa yang ingin mempelajari teknik lukis modern airbrush, sampai dengan masyarakat yang dengan kebiasaan menggambar untuk menjadikan peluang usaha dalam bidang industri kreatif. Berkisaran dengan usia 18-25 tahun yang ingin belajar dan ingin membuka peluang usaha melalui industri kreatif seni airbrush.
c.    Segmentasi Psikografis
         Peneliti melakukan pengamatan dalam perancangan buku tutorial airbrush sebagai peluang usaha dalam bidang industri kreatif untuk segmentasi pisikografis adalah masyarakat yang ingin menambah wawasan mengenai teknik seni lukis modern pada umumnya, kemudian dikhususkan kepada masyarakat yang menyukai dan ingin belajar melalui teori buku mengenai teknik airbrush. Jadi, segmen buku tutorial airbrush adalah masyarakat yang gemar melukis dengan teknik airbrush dan berani mengeksplorasikanya.
2.   Targeting
Targeting buku tutorial airbrush adalah masyarakat Indonesia yang dikhususkan pada daerah Jabodetabek, yang ingin mencoba merambah dalam bidang usaha airbrush. Untuk target audiens adalah masyarakat yang ingin menambah wawasan mengenai seni rupa modern pada umumnya dan dikhususkan kepada masyarakat yang menyukai dan ingin belajar melalui teori buku mengenai teknik airbrush. Kemudian target market yang ingin dituju kepada masyarakat golongan sosial menengah karena airbrush banyak digemari pecinta artistik yang ingin merambah pada peluang usaha dalam bidang industri kreatif.
3.   Positioning
Penelitian ini melakukan  positioning statement dalam perancangan buku tutorial airbrush sebagai peluang usaha dalam bidang industri kreatif di Indonesia, merupakan sebuah posisi yang paling utama tentang kesenian airbrush.
 Hal tersebut dapat dilihat dari kelebihan objek yang peneliti lakukan, perancangan buku tutorial airbrush untuk pengetahuan dan pembelajaran dalam membuat usaha dalam bidang industri kreatif. Diharapkan perancangan buku tutorial airbrush agar teknik airbrush dapat dikenal masyarakat luas sebagai pembelajaran berwirausaha yang akan menciptakan peluang usaha dalam bidang industri kreatif.
Berdasarkan pernyataan tersebut buku ini meliputi beberapa konsep dasar perancangan sebagai berikut:
a.       Gaya Visual
Dari penelitian diatas menimbulkan ide untuk merancang buku yang membahas khusus tentang teknik airbrush, sehingga mempermudah masyarakat pecinta seni airbrush dalam Komunitas Airbruh Indonesia yang pada umumnya dan dikhususkan kepada para siswa sekolah menengah kejuruan keatas dan mahasiswa dalam bidang seni rupa untuk mendapatkan pembelajaran tentang teknik airbrush dan menjadikan pedoman untuk berwirausaha dalam bidang industri kreatif. Semoga kecenderungan itu dapat dikikis dengan akan dirancangnya buku tutorial airbrush sebagai peluang usaha dalam bidang industi kreatif di Indonesia.
Kemudian visual style yang digunakan pada perancangan ini dengan menggunakan ilustrasi berupa foto tutorial airbrush. Ilustrasi foto tersebut diharapkan mampu memberikan kemudahan untuk memahami isi buku yang peneliti rancang dan menggunakan elemen desain berupa bentuk bendera Amerika Serikat agar mempunyai nilai khusus karena asal mula ditemukan alat airbrush tersebut.
Kemudian buku ini membahas tentang cara penggunaan alat airbrush menjadikan salah satu teknik melukis modern, selain itu memiliki bentuk hasil karya dari kesenian airbrush di dalam sebuah Cover buku pada perancangan ini.
Selain itu gaya visual buku tutorial airbrush berupa pemberitahuan informasi tertulis dengan ilustrasi foto secara berurutan dengan teknik pengerjaan airbrush. Foto pada buku tutorial airbrush ini adalah foto yang bisa mencerminkan isi perancangan buku.
Gaya visual buku tutorial airbrush adalah foto perangkat tutorial dengan latar belakang menggambar dengan menggunakan alat airbrush. Pemilihan latar belakang dengan cara penggambaran airbrush karena sebagian masyarakat di Jabodetabek sudah banyak mengenal airbrush akan tetapi kurang mengetahui alat yang digunakan, teknik dan trik cara pengerjaan menggambar alat airbrush.
Peneliti berharap, media buku yang akan peneliti rancang dapat menjadi pembelajaran dan alternatif solusi bagi pelajar sekolah menengah kejuruan dalam bidang industri kreatif atau mahasiswa seni rupa yang sedang mempelajari teknik seni grafis airbrush agar dapat menjadikan suatu peluang usaha dalam bidang industri kreatif.
Berikut di bawah ini foto asli yang akan dijadikan gaya visual sampul buku tutorial airbrush dengan melalui proses edit dengan aplikasi desain Adobe Photoshop.


Minggu, 21 Juni 2015

Rajah/ Tatto

Rajah atau tato (bahasa Inggristattoo) adalah suatu tanda yang dibuat dengan memasukkan pigmen ke dalam kulit. Dalam istilah teknis, rajah adalah implantasi pigmen mikro. Rajah dapat dibuat terhadap kulit manusia atau hewan. Rajah pada manusia adalah suatu bentuk modifikasi tubuh, sementara rajah pada hewan umumnya digunakan sebagai identifikasi.

Rajah merupakan praktik yang ditemukan hampir di semua tempat dengan fungsi sesuai dengan adat setempat. Rajah dahulu sering dipakai oleh kalangan suku-suku terasing di suatu wilayah di dunia sebagai penandaan wilayah, derajat, pangkat, bahkan menandakan kesehatan seseorang. Rajah digunakan secara luas oleh orang-orang Polinesia,FilipinaKalimantanAfrikaAmerika UtaraAmerika SelatanMesoamerikaEropaJepangKamboja, serta Tiongkok. Walaupun pada beberapa kalangan rajah dianggap tabu, seni rajah tetap menjadi sesuatu yang populer di dunia.

Keberadaan merajah tubuh di dalam kebudayaan dunia sudah sangat lama ada dan dapat dijumpai di seluruh sudut dunia. Menurut sejarah, ternyata rajah tubuh sudah dilakukan sejak 3000 tahun SM (sebelum Masehi). Tato ditemukan untuk pertama kalinya pada sebuah mumi yang terdapat di Mesir. Dan konon hal itu dianggap yang menjadikan tato kemudian menyebar ke suku-suku di dunia, termasuk salah satunya suku Indian di Amerika Serikat dan Polinesia di Asia, lalu berkembang ke seluruh suku-suku dunia salah satunya suku Dayak di Kalimantan.

Tato dibuat sebagai suatu symbol atau penanda, dapat memberikan suatu kebanggaan tersendiri bagi si empunya dan simbol keberanian dari si pemilik tato. Sejak masa pertama tato dibuat juga memiliki tujuan demikian. Tato dipercaya sebagai simbol keberuntungan, status sosial, kecantikan, kedewasaan, dan harga diri.

Ada berbagai cara dalam pembuatan tato. Ada yang menggunakan tulang binatang sebagai jarum seperti yang dapat dijumpai pada orang-orang Eskimosuku Dayak dengan duri pohon jeruk, dan ada pula yang menggunakan tembaga panas untuk mencetak gambar naga di kulit seperti yang dapat ditemui di Tiongkok. Bukannya tidak sakit dalam proses membuat tato. Sebenarnya rasa sakit pasti dialami ketika membuat tato di tubuh, namun karena nilai yang tinggi dari tato, dan harga diri yang didapatkan, maka rasa sakit itu tidak dianggap masalah.
Ada berbagai jenis dan ragam bentuk tato, tergantung dengan apa yang dipercaya oleh suku-suku bersangkutan, dan di setiap daerah umumnya memiliki persepsi yang berbeda-beda tentang tato, meski pada prinsipnya hampir sama.


Buku Tutorial


Kondisi Dan Peranan Airbrush Di Indonesia

Pada masa jajahan, kondisi airbrush masuk ke Indonesia dengan cara diperkenalkan oleh para seniman pendatang dari Belanda bersamaan dengan datangnya mereka kenegri jajahan. Hanya, yang patut disayangkan adalah tidak adanya catatan sejarah yang akurat dalam hal siapakah yang membawa teknik airbrush pertama kali ke Indonesia ini belum diketahui sampai saat ini. (Ranjiwa, 2004: 7).
Dalam dunia periklanan, sebelum adanya teknologi komputer. Airbrush digunakan untuk pembuatan spanduk, poster, banner, dan billboard pada suatu iklan. Pengguna alat yang semakin tinggi kualitasnya dibandingkan melukis dengan cara manual. hal ini yang sangat dibutuhkan dalam penampilan suatu produk (Supriyono, 2010: 12).
Sebelumnya airbrush banyak digunakan di Indonesia sebagai pembesaran dan perbaikan suatu foto photo retouching dalam dunia fotografi di Indonesia. Sejalan dengan perkembangan kesenian akhirnya airbrush digunakan untuk berbagai keperluan seperti, pengecatan dalam seni arsitektur, pembuatan sampul majalah, pewarnaan pada ukiran, ataupun dalam desain sampul kaset.
Kondisi airbrush di Indonesia saat ini semakin mengalami perkembangan serta semakin dikenal di Indonesia. Pada tahun 90-an airbrush mulai popular di Indonesia khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta. Bandung, Jogya, dan Surabaya. Kepopularan ini dimulai dengan meningkatnya hobi para modifikator otomotif yang mulai mengeksplorasi tampilan cat bodi pada kendaraan.
Tentu saja menggunakan cat yang khusus dan lebih tahan lama dengan menggunakan cat yang berbahan duco. Hubungan modifikasi motor-mobil dan airbrush menjadi erat. Hal ini membuktikan bahwa kebutuhan seni di masyarakat telah merambah ke area otomotif. Mereka merasa perlu menambahkan sentuhan artistic pada tunggangan mereka selain memodifikasi bentuk dan mesin.
Walau sebagian besar masyarakat Indonesia mengenal airbrush melalui perkembangan dunia modifikasi otomotif. Hingga kini airbursh digunakan dalam produksi masal dipabrik-pabrik untuk pengecetan mobil, motor, mainan, dll.
Dalam proses pencarian data tentang sejarah airbrush peneliti menemui sedikit kesulitan, karena tidak menemukan buku yang menjelaskan siapa penemu airbrush di Indonesia, sehingga data penelitian hanya didapat dari berbagai data literatur dan narasumber yang dapat dipercaya dan berkompeten dalam bidang airbrush.
Peneliti mewancarai MG Pringgotono sebagai orang yang pernah meneliti tentang objek airbrush dalam perancangan “Buku Katalog Airbrush Indonesia” pada tahun 2010 dari Universitas Negri Jakarta. Memaparkan airbrush sendiri memang sudah menjadi bagian dari industri kreatif yang sudah besar mulai terlihat pada seniman airbrush hingga produsen mengenai alat-alat yang menopang kerja airbrush seperti produsen spray gun, vernis, hingga kombinasi cat sudah dapat dengan mudah dijumpai pada kota-kota besar seperti Jakarta, semarang dan Surabaya.
Jual beli secara online pun sudah banyak ditemukan dibeberapa situs jual beli. Bahkan para seniman airbrush untuk modifikasi pun sudah mulai mengiklankan portofolio hasil karya mereka hingga alamat tempat mereka bekarja pada media cetak atau non cetak seperti website atau blog.
Kemudian peneliti mendapatkan berita yang dimuat dari wibsite pada jackbiker.com, yang diunduh oleh Hanggi Martyas Laksono pada tanggal Minggu, 10 November 2013, mengenai Komunitas Airbrush  Indonesia (KAI) yang telah membuka Standbooth dan melakukan demo on the spot pada acara CST Indonesia Motorcycle Fest 2013, bertujuan untuk mengenal lebih dekat tentang dunia airbrush pada masyarakat, selain itu Komunitas Airbrush Indonesia (KAI) ini dibentuk sebagai wadah untuk para pecinta airbrush agar dapat memajukan seni airbrush di Indonesia.
Pada umumnya masyarakat di Indonesia hanya mengenal airbrush terbagi menjadi dua golongan yaitu airbrush (realis dan grafis). Melalui penggolongan tersebut, berdasarkan pengalaman dari peneliti sendiri mengenai airbrush ini memiliki keunikan masing-masing dalam segi gambar, bentuk, dan warna.
Kemudian peneliti melakukan observasi di kota Semarang dan wawancara kepada narasumber Gunung Brotowanadi selaku pengajar dalam pelatihan airbrush dan penasehat Komunitas Airbrush Indonesia. Berdasarkan data literatur yang peneliti lakukan yang didapatkan pada tanggal 14-23 Februari 2014, menurut Gunung Brotowanadi selaku pengajar dalam pelatihan airbrush di Kota Semarang, menyatakan ada 2 macam teknik airbrush:
a.       Teknik Airbrush Figurati
      Yaitu apabila unsur-unsur pendukung airbrush tersebut sebagian atau keseluruhnya merupakan penggambaran alam. Susunan unsur rupa yang dihadirkan ada kemiripan dengan wujud alam. Dengan kata lain tampak adanya figur alam yang tergambar di dalam penggambaran airbrush atau berupa lambang-lambang yang dihadirkan meliputi lambang interprestasi terhadap sebuah bentuk alam.
      Dari pengertian di atas, peneliti menggunakan landasan teknik airbrush figuratif sebagai salah satu jenis penerapan airbrush. Figuratif merupakan ciri khas airbrush yang tekniknya langsung menggambar atau biasa dikatakan oleh setiap pekerja seni airbrush freehand, saat seorang airbruser melakukan penyemprotan salah satu teknik yang dipakai diantara mereka ada yang melakukan cara dengan menggunakan cetakan agar lebih mudah dan rapih saat penyemprotan. Berikut contoh gambar teknik airbrush figuratif:
Gambar IV.4. Teknik Airbrush Figuratif
(Sumber: Foto Dokumen Pribadi)

b.       Teknik Airbrush Non figuratif
      Pengertian non figuratif yaitu apabila di dalam penggambaranya merupakan susunan atau komposisi dari unsur rupa secara elemen dan prinsip dasar seni rupa, dapat diartikan sajian karya tanpa adanya wujud alam.
      Dari pengertian di atas, peneliti menggunakan landasan teknik airbrush Non figuratif sebagai salah satu jenis penerapan airbrush untuk peluang usaha dalam bidang industri kreatif. Teknik non figuratif ini merupakan ciri khas airbrusher di Indonesia karena tekniknya menggunakan bantuan lakban, mal-malan, cutting sticker, dan bantuan alat menggambar lainya. Saat seorang airbruser melakukan penyemprotan pada media salah satu teknik yang dipakai diantara mereka ada yang melakukan cara dengan menggunakan cetakan, bisa juga dengan pencelupan media dalam air yang sudah dicampur dengan cat minyak. Agar lebih mudah pengerjaannya, karena media yang tidak terkena semburan sudah terlebih dahulu ditutup oleh lakban atau koran. Berikut adalah contoh teknik airbrush non figuratif


Gambar IV.5. Teknik Airbrush Non Figuratif
(Sumber: Foto Dokumen Pribadi)


Sejarah dan perkembangan airbrush

Berdasarkan hasil literatur dari berbagai buku yang telah peneliti rangkum, menurut buku yang berjudul The Complete Airbrush And Photo-Retouching Manual  yang ditulis oleh Peter Owen & John Sutliffe Picture  (1985: 12).

Sejarah airbrush baru berkembang pada akhir abad ke-19. Pada awalnya, mulanya manusia purba mulai mengelolah rasa estetikanya dengan menerjemahkan imajinasi yang ada dalam pikiran mereka, pada saat itu dengan coretan atau gambar sederhana pada dinding gua dan tempat sekitar mereka tinggal sebagai media.

 Dengan menggunakan tulang hewan untuk menyemburkan pewarnaan darah binatang yang di dalam mulutnya dan telapak tangan sebagai malnya. Mereka berusaha menceritakan pemahaman tentang manusia, hewan, tumbuhan dan cerita kehidupan sehari-hari melalui dinding gua. Di negara Argentina dalam gua Pinturas River Region Patagonia, terdapat jejak lukisan dinding gua dan menjadikan salah satu musium airbrush.

Pada tahun 1879 dikenal sebagai tahun penemu teknik melukis yang dikenal teknik airbrush atau alat yang digunakan untuk mengaplikasikan cat di atas media lukis disebut paint distributor. Orang yang berjasa menemukan alat ini adalah Abner Peeler seorang warga Webster City Iowa, Amerika Serikat. Abner Peeler adalah seorang penemu profesional yang sepanjang hidupnya melakukan berbagai percobaan. Salah satu penemuannya adalah peralatan airbrush. Satu bulan setelah alat ini ditemukan Abner Peeler berhasil menggunakannya untuk melukis wajahnya sendiri. Kemudian Abner Peeler menjual temuannya kepada Lyberty Walkup dari perusahaan Walkup Brother’s pada tahun 1883 (Ranjiwa  2005: 4).

Ketika di Indianapolis dilakukan kovensi fotografi, paint distributor terjual sebanyak 63 unit. Pada tahun itu, Lyberty Walkup mendirikan sebuah pabrik yang dinamakan Airbrush Manufacturing Company di Rockford, illinois Amerika Serikat. Saat itu pula istilah airbrush diperkenalkan ke pada umum. Alat ini banyak digunakan untuk keperluan foto retouching. Sejak saat itu, mulailah Liberty Walkup melakukan pemasaran dengan cara besar-besaran kepada masyarakat luas yang dibantu oleh Phoebe, istri dari Liberty Walkup yang juga seorang pelukis, ia mempromosikan peralatan yang dibuatnya ke seluruh Amerika.

Pada tahun 1884, perusahaan Walkup Brother’s mengadakan pameran  di New Orlans dan memancing ketertarikan banyak orang. Hal ini direspon oleh Walkup dengan mengadakan berbagai kursus yang berkaitan dengan airbrush. Bahkan Liberty Walkup sempat mendirikan Illinois Art School pada tahun 1888 sebagai upaya mengakomodasi keinginan orang-orang yang tertarik untuk belajar teknik airbrush. Salah satu karya dimasa itu yang masih tersimpan dengan rapi pada musium airbrush Amerika Serikat adalah sket wajah dari Mark Twain, seorang penulis buku yang terkenal dengan salah satu karya besarnya, The Adventure Of Tom Sawyer. Sket wajah itu dikerjakan dengan teknik airbrush oleh airbrusher dari Walkup Brothers, Will Mc.Entee. (Ranjiwa 2004:5).


Kemudian pada tahun 1893 Charles L. Budick, seorang seniman Amerika yang berasal dari kota Chicago, menemukan pen bertipe internal mix airbrush. Setelah menemukan alat ini pada tahun 1893 Charles L. Budick pindah ke Inggris untuk mendirikan Fountain Brush Company. Charles L. Budick orang yang berjasa memodifikasi alat ciptaan Abner Peeler sehingga menjadi alat yang mudah digunakan karena dari bentuknya yang nenyerupai pena. Charles L. Budick pada tahun 1893 memperkenalkan sekaligus mematenkan penemuanya yaitu Needel Control System atau bisa dikatakan system pengeluaran cat dengan sebatang jarum melalui pena, sementara tangki udara dan pompa dibuat sehingga mempunyai fungsi untuk menyimpan udara.

Deskripsi Menganai Kesenian Airbrush

Airbrush sudah tidak asing lagi di Indonesia. Secara khusus hampir semua media yang dapat dilukis telah di rambah oleh airbrush dengan teknik semprot ini. Arti dari kata airbrush sendiri dapat diartikan menjadi dua bagian dalam bahasa Inggris ”Air” adalah udara dan “Brush”semburan atau semprotan. Jadi, ”airbrush” dapat diartikan adalah sebuah teknik seni grafis modern yang menggunakan tekanan udara untuk menyemprotkan cat atau pewarnaan pada bidang kerja.


Dalam seni grafis modern, secara umum airbrush dikenal sebagai salah satu seni grafis yang relatif yang lama berkembang dibandingkan dengan seni grafis konvensional, airbrush dapat dikatakan sangat berbeda terutama pada alat yang digunakan. Pada peralatan airbrush digunakan sprayer (semprotan) dalam melukis. Seniman airbrush lebih mengenal dengan sebutan pen (pena atau pulpen). Kepopuleran ini dimulai dengan meningkatkan hobi para modifikator otomotif yang mulai mengeksplorasikan tampilan cat bodi pada kendaraan. Pengguna alat yang semakin tinggi kualitasnya dibandingkan melukis dengan cara manual. Hal ini yang sangat dibutuhkan dalam penampilan suatu produk. Berikut di bawah ini ilustrasi yang digambarkan dari proses teknik airbrush: