Pada masa jajahan, kondisi airbrush masuk ke Indonesia dengan cara
diperkenalkan oleh para seniman pendatang dari Belanda bersamaan dengan
datangnya mereka kenegri jajahan. Hanya, yang patut disayangkan adalah tidak
adanya catatan sejarah yang akurat dalam hal siapakah yang membawa teknik airbrush pertama kali ke Indonesia ini
belum diketahui sampai saat ini. (Ranjiwa, 2004: 7).
Dalam dunia
periklanan, sebelum adanya teknologi komputer. Airbrush digunakan untuk pembuatan spanduk, poster, banner, dan billboard pada suatu iklan. Pengguna alat yang semakin tinggi
kualitasnya dibandingkan melukis dengan cara manual. hal ini yang sangat dibutuhkan
dalam penampilan suatu produk (Supriyono, 2010: 12).
Sebelumnya airbrush banyak digunakan di Indonesia
sebagai pembesaran dan perbaikan suatu foto photo
retouching dalam dunia fotografi di Indonesia. Sejalan dengan perkembangan
kesenian akhirnya airbrush digunakan
untuk berbagai keperluan seperti, pengecatan dalam seni arsitektur, pembuatan
sampul majalah, pewarnaan pada ukiran, ataupun dalam desain sampul kaset.
Kondisi airbrush di Indonesia saat ini semakin
mengalami perkembangan serta semakin dikenal di Indonesia. Pada tahun 90-an airbrush mulai popular di Indonesia
khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta. Bandung, Jogya, dan Surabaya.
Kepopularan ini dimulai dengan meningkatnya hobi para modifikator otomotif yang
mulai mengeksplorasi tampilan cat bodi pada kendaraan.
Tentu saja menggunakan
cat yang khusus dan lebih tahan lama dengan menggunakan cat yang berbahan duco. Hubungan modifikasi motor-mobil
dan airbrush menjadi erat. Hal ini
membuktikan bahwa kebutuhan seni di masyarakat telah merambah ke area otomotif.
Mereka merasa perlu menambahkan sentuhan artistic
pada tunggangan mereka selain memodifikasi bentuk dan mesin.
Walau sebagian
besar masyarakat Indonesia mengenal airbrush
melalui perkembangan dunia modifikasi otomotif. Hingga kini airbursh digunakan dalam produksi masal
dipabrik-pabrik untuk pengecetan mobil, motor, mainan, dll.
Dalam proses pencarian data tentang sejarah airbrush
peneliti menemui sedikit kesulitan, karena tidak menemukan buku yang
menjelaskan siapa penemu airbrush di Indonesia, sehingga data penelitian hanya didapat dari
berbagai data literatur dan narasumber
yang dapat dipercaya dan berkompeten
dalam bidang airbrush.
Peneliti mewancarai MG Pringgotono
sebagai orang yang pernah meneliti tentang objek airbrush dalam perancangan “Buku Katalog Airbrush Indonesia” pada tahun 2010 dari Universitas Negri Jakarta.
Memaparkan airbrush sendiri memang
sudah menjadi bagian dari industri kreatif yang sudah besar mulai terlihat pada
seniman airbrush hingga produsen
mengenai alat-alat yang menopang kerja airbrush
seperti produsen spray gun, vernis, hingga kombinasi cat sudah dapat
dengan mudah dijumpai pada kota-kota besar seperti Jakarta, semarang
dan Surabaya.
Jual beli secara online pun sudah banyak ditemukan dibeberapa
situs jual beli. Bahkan para seniman airbrush
untuk modifikasi pun sudah mulai mengiklankan portofolio hasil karya mereka hingga alamat tempat mereka bekarja pada media cetak atau non cetak
seperti website atau blog.
Kemudian peneliti
mendapatkan berita yang dimuat dari wibsite
pada jackbiker.com, yang diunduh oleh Hanggi Martyas Laksono pada tanggal Minggu, 10
November 2013, mengenai Komunitas Airbrush
Indonesia (KAI) yang
telah membuka Standbooth dan melakukan demo on the spot pada acara CST Indonesia Motorcycle Fest 2013, bertujuan untuk
mengenal lebih dekat tentang dunia airbrush
pada masyarakat, selain itu Komunitas Airbrush Indonesia (KAI) ini dibentuk sebagai
wadah untuk para pecinta airbrush
agar dapat memajukan seni airbrush
di Indonesia.
Pada umumnya masyarakat di Indonesia hanya
mengenal airbrush terbagi menjadi dua golongan yaitu airbrush (realis dan grafis). Melalui penggolongan tersebut, berdasarkan
pengalaman dari peneliti sendiri mengenai airbrush ini memiliki keunikan masing-masing dalam segi gambar, bentuk,
dan warna.
Kemudian peneliti melakukan observasi di kota Semarang dan wawancara kepada narasumber Gunung Brotowanadi selaku pengajar dalam
pelatihan airbrush dan penasehat
Komunitas Airbrush Indonesia. Berdasarkan data
literatur yang peneliti lakukan yang didapatkan pada tanggal
14-23 Februari 2014, menurut Gunung Brotowanadi selaku pengajar dalam pelatihan airbrush di Kota Semarang, menyatakan ada 2 macam teknik airbrush:
a. Teknik Airbrush
Figurati
Yaitu
apabila unsur-unsur pendukung airbrush
tersebut sebagian atau keseluruhnya merupakan penggambaran alam. Susunan unsur
rupa yang dihadirkan ada kemiripan dengan wujud alam. Dengan kata lain tampak
adanya figur alam yang tergambar di dalam penggambaran airbrush atau berupa lambang-lambang yang dihadirkan meliputi lambang
interprestasi terhadap sebuah bentuk alam.
Dari
pengertian di atas, peneliti menggunakan landasan teknik airbrush figuratif sebagai salah satu jenis penerapan airbrush. Figuratif merupakan ciri khas airbrush yang tekniknya langsung menggambar atau biasa dikatakan
oleh setiap pekerja seni airbrush freehand, saat seorang airbruser melakukan penyemprotan salah satu teknik yang dipakai
diantara mereka ada yang melakukan cara dengan menggunakan cetakan agar lebih
mudah dan rapih saat penyemprotan. Berikut contoh gambar teknik airbrush figuratif:
Gambar IV.4. Teknik Airbrush Figuratif
(Sumber: Foto Dokumen Pribadi)
b. Teknik Airbrush Non figuratif
Pengertian
non figuratif yaitu apabila di dalam
penggambaranya merupakan susunan atau komposisi dari unsur rupa secara elemen
dan prinsip dasar seni rupa, dapat diartikan sajian karya tanpa adanya wujud
alam.
Dari
pengertian di atas, peneliti menggunakan landasan teknik airbrush Non figuratif sebagai salah satu jenis penerapan airbrush untuk peluang usaha dalam bidang industri kreatif. Teknik non figuratif ini merupakan ciri khas airbrusher di Indonesia karena tekniknya menggunakan
bantuan lakban, mal-malan, cutting sticker, dan bantuan
alat menggambar lainya. Saat seorang airbruser
melakukan penyemprotan pada media salah satu teknik yang dipakai diantara
mereka ada yang melakukan cara dengan menggunakan cetakan, bisa juga dengan pencelupan media dalam air yang sudah dicampur
dengan cat
minyak. Agar
lebih mudah pengerjaannya, karena media yang tidak terkena semburan sudah
terlebih dahulu ditutup oleh lakban atau koran. Berikut adalah contoh teknik airbrush non figuratif
Gambar IV.5. Teknik Airbrush Non Figuratif
(Sumber: Foto Dokumen Pribadi)
Mr. Burnley vs. RYALS - DrmCD
BalasHapusMr. Burnley vs. 나주 출장샵 RYALS is a two-team matchday, two-way football match between 통영 출장안마 RYALS AND RYALS, taking 영주 출장마사지 place on Tuesday, kadangpintar July 춘천 출장샵 18, at 8:45 pm.